Dynamic Host Configuration Protocol (DCHP) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server (Wikipedia).
Pada bagian ini penulis menggunakan RHEL 4 untuk implementasinya.
Untuk memeriksa apakah aplikasi dhcp sudah terinstal atau belum, gunakan perintah sebagai berikut :
[root@networklinux ~]# rpm -q dhcp
dhcp-3.0.1-12_EL
[root@networklinux ~]#
Well, dhcp ternyata sudah terinstal pada sistem, langkah berikutnya adalah mengecek apakah file konfigurasi ada ataukah tidak pada sistem dengan cara mengecek pada direktori /etc/, jika file tersebut tidak ada, periksa pada /usr/share/doc/dhcp-3.0.1/dhcpd.conf.sample
salin file dhcpd.conf.sample ke /etc/dhcpd.conf dengan cara :
[root@networklinux ~]# cp /usr/share/doc/dhcp-3.0.1/dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf
Nah, periksa file /etc/dhcpd.conf dengan cara sebagai berikut :
[root@networklinux ~]# vi /etc/dhcpd.conf
isi dari file tersebut adalah :
ddns-update-style interim;
ignore client-updates;
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
# --- default gateway
option routers 192.168.0.1;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option nis-domain "domain.org";
option domain-name "domain.org";
option domain-name-servers 192.168.1.1;
option time-offset -18000; # Eastern Standard Time
# option ntp-servers 192.168.1.1;
# option netbios-name-servers 192.168.1.1;
# --- Selects point-to-point node (default is hybrid). Don't change this unless
# -- you understand Netbios very well
# option netbios-node-type 2;
range dynamic-bootp 192.168.0.128 192.168.0.254;
default-lease-time 21600;
max-lease-time 43200;
# we want the nameserver to appear at a fixed address
host ns {
next-server marvin.redhat.com;
hardware ethernet 12:34:56:78:AB:CD;
fixed-address 207.175.42.254;
}
}
Contoh kasusnya adalah kita ingin memberikan IP secara otomatis dengan range 192.168.1.1 s.d 192.168.1.10 dengan asumsi bahwa DNS server sudah dikonfigurasi,
IP server adalah 192.168.1.60 nama domain adalah networklinux.com
Lakukan konfigurasi pada file tersebut seperti contoh berikut :
ddns-update-style interim;
ignore client-updates;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
# --- default gateway
option routers 192.168.1.60;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option nis-domain "networklinux.com";
option domain-name "networklinux.com";
option domain-name-servers 192.168.1.60;
option time-offset -18000; # Eastern Standard Time
# option ntp-servers 192.168.1.1;
# option netbios-name-servers 192.168.1.1;
# --- Selects point-to-point node (default is hybrid). Don't change this unless
# -- you understand Netbios very well
# option netbios-node-type 2;
range dynamic-bootp 192.168.1.1 192.168.1.10;
default-lease-time 21600;
max-lease-time 43200;
# we want the nameserver to appear at a fixed address
host ns {
next-server marvin.redhat.com;
hardware ethernet 12:34:56:78:AB:CD;
fixed-address 207.175.42.254;
}
}
Nah, coba restart service linux dengan cara
[root@networklinux ~]# /etc/init.d/dhcpd start
Pengaturan IP Address pada sisi client di set dhcp pada network systray.
Selamat Mencoba,
Musawarman
Rabu, 12 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mantap gan....ntar ane coba....request dunk windows server 2003
BalasHapus